Seorang Teguh, calon wali kota yang kini tengah menjalani masa kampanye, menegaskan komitmennya untuk tidak terjebak dalam ambisi kekuasaan yang berlebihan. Dalam serangkaian wawancara dan pertemuan dengan masyarakat, ia secara tegas menyatakan bahwa tujuan utamanya dalam mencalonkan diri bukanlah untuk mengejar jabatan, melainkan untuk mengabdi dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan kota yang dicintainya.

Dalam penjelasannya, Teguh mengungkapkan bahwa potensi yang dimiliki kota ini sangatlah besar, namun sering kali terhambat oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya kepemimpinan yang visioner dan proaktif. “Saya ingin menjadi pemimpin yang mampu mendengar aspirasi masyarakat dan bekerja bersama mereka untuk menciptakan solusi nyata terhadap permasalahan yang ada. Bagi saya, jabatan bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk mewujudkan visi dan misi yang lebih besar,” ujarnya.

Seorang Teguh Calon Walkot Menegaskan Tidak Gila Jabatan

Teguh mengakui bahwa dunia politik sering kali diwarnai oleh ambisi pribadi dan persaingan yang ketat, namun ia bertekad untuk menjaga integritas dan fokus pada kepentingan publik. Ia menjelaskan bahwa dalam pandangannya, seorang pemimpin haruslah berpihak pada rakyat, bukan sebaliknya. “Kita harus kembali kepada esensi dari kepemimpinan, yaitu melayani. Jika kita melayani dengan tulus, maka akan lahir kepercayaan masyarakat kepada kita,” tambahnya.

Dalam beberapa kesempatan, Teguh juga mengkritik praktik politik yang sering kali mementingkan kepentingan kelompok tertentu dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat luas. “Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang terbuka. Masyarakat berhak tahu bagaimana anggaran digunakan dan program-program yang sedang berjalan. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama mengawasi dan memastikan bahwa semua berjalan sesuai harapan,” tegasnya.

Teguh juga mengedepankan isu-isu sosial

lingkungan dalam kampanyenya. Ia menyadari bahwa tantangan yang dihadapi masyarakat semakin kompleks, mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga perubahan iklim. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk merumuskan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. “Kita perlu melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan melibatkan semua elemen masyarakat. Solusi yang efektif adalah solusi yang lahir dari kolaborasi,” imbuhnya.

Dalam upaya untuk menjangkau masyarakat luas, Teguh aktif mengadakan dialog publik dan mendengarkan langsung aspirasi warganya. Ia percaya bahwa pendekatan ini bukan hanya memperkuat hubungan antara pemimpin dan masyarakat, tetapi juga memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang benar-benar dibutuhkan oleh kota. “Saya ingin menjadikan setiap suara masyarakat sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan. Setiap ide dan usulan sangat berharga untuk kemajuan kita bersama,” ujarnya.

Teguh menambahkan bahwa pencalonannya kali ini merupakan panggilan untuk mengabdikan diri dan bukan semata-mata untuk meraih kursi kekuasaan. “Saya ingin menunjukkan bahwa politik bisa dilakukan dengan cara yang baik, tanpa harus terjebak dalam ambisi yang tidak sehat,” pungkasnya.